Senin, 13 Februari 2017

PEMBELAJARAN BERBASIS TIK



A.  PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Pembelajaran berbasis teknologi infromasi dan komunikasi adalah pola pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sebagai pusat pembelajaran. Teknologi digunakan sebesar-besarnya dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Upaya Pembelajaran berbasis teknologi infromasi dan komunikasi dari tahun ketahun telah mengalami perubahan yang cukup massif. Sejak 60 tahun terakhir telah mengalami lompatan sejarah yang cukup jauh. Sehingga Giddens mengatakan bahwa dunia sedang lari tunggang langgang.
Pembelajaran berbasis TIK mempunyai fungsi yaitu sebagai alat untuk membantu pembelajaran misalnya dalam mengolah kata, sebagai ilmu pengetahuan, dan sebagai bahan alat bantu untuk pembelajaran.
Model pembelajaran yang berbasis TIK lebih menarik dan kegiatan pembelajaran lebih berkembang. Dengan kemenarikannya hal tersebut memungkinkan para pendidik maupun peserta didik untuk lebih kreatif dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran yang menyenangkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis TIK sebagai berikut.
a)      Efektif dan efisien dalam pembelejaran, karena ICT yang digunakan adalah teknologi yang bisa membuat pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
b)      Optimal pada saat pembelajaran dimana kecakupan leluasannya, modern, dan lain sebagainya.
c)      Menarik yang bisa memancing keingintahuan para peserta didik.
d)     Meransang daya kreatifitas berpikir belajar.

       Media yang berbasis TIK yaitu :
1)      Internet
                   Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet

.
2)      Pembelajaran berbasis TI
                   Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler. Dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile learning).
3)      Media CD-ROM atau flash disk
                   Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah.

B.     PENDEKATAN INSTRUKSIONAL DALAM PENDIDIKAN BERBASIS TIK
Menurut Lowther, et.al.,beberapa teori belajar yang perlu dipahami untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK di LPTK di antaranya adalah,”constructivisme dari Bruner(1999),anchored instrution dari CTGV (1993),cognitive apprenticeship dari Brown et.al.(1993),dan multiple intelegences dari Gardner (1993).Teori-teori belajar tersebut diterapkan tidak secara sendiri-sendiri tapi harus diterapkan secara terintegrasi (multiple).
Sedangkan dalam hal pendekatan instruksional,Lowther,et.al. mengajukan beberapa metode pembelajaran untuk membentuk kemampuan calon guru dalam menggunakan pendidikan berbasis web dan teknologi lainnya di LPTK.yaitu:simulated K-12technology classroom;modeling;observing/participating in technology setting;learning technology skill;and reflective practices.
Pendekatan pembelajaran merupakan istilah yang melingkupi seluruh proses belajar mengajar. Pendekatan dan strategi pembelajaran mempunyai makna yang sama untuk menjelaskan bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar dalam mencapai tujuan. Dalam pendidikan berbasis TIK pendekatan instruksinal digunakan dalam rangka bisa mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi yang akan digunakan.

3.        KEMAMPUAN YANG DI TUNTUT BAGI PENYELENGGARAAN TIK
Dalam menjalankan suatu pendidikan hendaknya pendidik harus dituntut mempunyai kemampuan, apalagi dalam pendidikan berbasis TIK. Terdapat hal hal yang harus dimengerti agar proses pendidikan dapat berjalan sesuai dengan yang dicita – citakan serta mendapatkan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet dan berkembangnya TIK dalam pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu mengintregasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam lingkungan belajar mulai dari fase desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuanya agar TIK bisa terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola, dan Guru/dosen.
Kemampuan yang dituntut sebagai berikut :
1.       Tuntutan kelembagaan
Situasi dan kondisi yang seperti ini menuntut lembaga pendidikan perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga WBT memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita bias bercermin kepada perusahaan yang telah menjalankan program pendidikan yang telah sukses dan yang telah menyelenggarakan WBT.
2.       Tuntutan kemampuan pengelola
Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai – nilai baik yang ada dalam pendidikan berbasis TIK bagi kepentingan pendidikan dan profesional, memahami secara mendalam mengenai pengaruh psikologis, menggunakan sistem virtual bagi pada kejiwaan terdidik, mampu menyesuaikan budaya dan sikap lembaga dalam sistem pendidikan dan pelatihan online.
3.       Tuntutaan kemampuan guru
Memiliki sikap positif terhadap TI, memahami potensi pendidikan TI, mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif, mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas, mampu menilai penggunaan TI, mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan, memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu memperbarui kemampuan yang telah dimiliki.

Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar