A. PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Pembelajaran
berbasis teknologi infromasi dan komunikasi adalah pola pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi sebagai pusat pembelajaran. Teknologi digunakan
sebesar-besarnya dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Upaya Pembelajaran
berbasis teknologi infromasi dan komunikasi dari tahun ketahun telah mengalami
perubahan yang cukup massif. Sejak 60 tahun terakhir telah mengalami
lompatan sejarah yang cukup jauh. Sehingga Giddens mengatakan bahwa dunia
sedang lari tunggang langgang.
Pembelajaran berbasis TIK mempunyai
fungsi yaitu sebagai alat untuk membantu pembelajaran misalnya dalam mengolah
kata, sebagai ilmu pengetahuan, dan sebagai bahan alat bantu untuk
pembelajaran.
Model pembelajaran yang berbasis TIK
lebih menarik dan kegiatan pembelajaran lebih berkembang. Dengan kemenarikannya
hal tersebut memungkinkan para pendidik maupun peserta didik untuk lebih
kreatif dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran yang menyenangkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis TIK sebagai berikut.
a) Efektif dan efisien dalam
pembelejaran, karena ICT yang digunakan adalah teknologi yang bisa membuat
pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
b) Optimal pada saat pembelajaran
dimana kecakupan leluasannya, modern, dan lain sebagainya.
c) Menarik yang bisa memancing
keingintahuan para peserta didik.
d) Meransang daya kreatifitas berpikir
belajar.
Media
yang berbasis TIK yaitu :
1) Internet
Internet
adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan
internet kemudian muncul model-model
e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan
berbasis TI lainnya. Internet merupakan jaringan komputer global yang
mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi
pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat
diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia
akses internet
.
2) Pembelajaran berbasis TI
Pembelajaran
berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal
ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat.
Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui
telpon seluler. Dalam
pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile learning).
3) Media CD-ROM atau flash disk
Media CD-ROM
atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan
internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media
tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash
disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling
murah.
B. PENDEKATAN
INSTRUKSIONAL DALAM PENDIDIKAN BERBASIS TIK
Menurut Lowther, et.al.,beberapa teori belajar yang perlu
dipahami untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK di
LPTK di antaranya adalah,”constructivisme dari Bruner(1999),anchored instrution dari
CTGV (1993),cognitive apprenticeship dari Brown
et.al.(1993),dan multiple intelegences dari Gardner
(1993).Teori-teori belajar tersebut diterapkan tidak secara sendiri-sendiri
tapi harus diterapkan secara terintegrasi (multiple).
Sedangkan dalam hal pendekatan instruksional,Lowther,et.al.
mengajukan beberapa metode pembelajaran untuk membentuk kemampuan calon guru
dalam menggunakan pendidikan berbasis web dan teknologi lainnya di LPTK.yaitu:simulated K-12technology
classroom;modeling;observing/participating in technology setting;learning
technology skill;and reflective practices.
Pendekatan
pembelajaran merupakan istilah yang melingkupi seluruh proses belajar mengajar.
Pendekatan dan strategi pembelajaran mempunyai makna yang sama untuk
menjelaskan bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar
dalam mencapai tujuan.
Dalam pendidikan berbasis TIK pendekatan instruksinal digunakan dalam rangka
bisa mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi yang akan digunakan.
3.
KEMAMPUAN YANG DI TUNTUT BAGI PENYELENGGARAAN
TIK
Dalam menjalankan suatu pendidikan
hendaknya pendidik harus dituntut mempunyai kemampuan, apalagi dalam pendidikan
berbasis TIK. Terdapat hal hal yang harus dimengerti agar proses pendidikan
dapat berjalan sesuai dengan yang dicita – citakan serta mendapatkan tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Semakin
meluasnya kemungkinan penggunaan internet dan berkembangnya TIK dalam
pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu
mengintregasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam lingkungan belajar mulai dari fase desain,
pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Setidaknya ada tiga pihak yang
dituntut kemampuanya agar TIK bisa terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola,
dan Guru/dosen.
Kemampuan yang dituntut sebagai
berikut :
1.
Tuntutan
kelembagaan
Situasi dan kondisi yang
seperti ini menuntut lembaga pendidikan perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga WBT memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita
bias bercermin kepada perusahaan yang telah menjalankan program pendidikan yang
telah sukses dan yang telah menyelenggarakan WBT.
2.
Tuntutan kemampuan pengelola
Mampu
untuk meyakinkan atau menemukan nilai – nilai baik yang ada dalam pendidikan
berbasis TIK bagi kepentingan pendidikan dan profesional, memahami secara
mendalam mengenai pengaruh psikologis, menggunakan sistem virtual bagi pada
kejiwaan terdidik, mampu menyesuaikan budaya dan sikap lembaga dalam sistem
pendidikan dan pelatihan online.
3.
Tuntutaan kemampuan guru
Memiliki
sikap positif terhadap TI, memahami potensi pendidikan TI, mampu menggunakan TI
dalam kurikulum secara efektif, mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas,
mampu menilai penggunaan TI, mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan,
memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu memperbarui
kemampuan yang telah dimiliki.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar